Kamis, 20 November 2008

Create a Stunning Panorama: Photography Tips


Creating wide-format picture is easier than you may think. There's no need for specialised wide-format equipment--All your need is your camera, a tripod, some carefully photographed sequences of images and a little time spent with your image-editing program before you start producing amazing panoramic pictures.


You will get a tips how to refine your picture and how to correct vertical.

Menciptakan gambar dengan format lebar lebih mudah dari yang anda bayangkan. Tidak dibutuhkan peralatan khusus untuk gambar format lebar--yang anda butuhkan adalah kamera, tripod, dan urutan gambar yang diambil secara hati-hati serta sedikit waktu luang dengan program pengolah gambar (image editing) sebelum anda mulai menghasilkan gambar panorama yang mengagumkan.

Download:

http://rapidshare.com/files/165562600/Create_a_Stunning_Panorama.pdf.html

Rabu, 19 November 2008

Simple Steps: Colour to Black & White Photo

Converting colour photo to black & white photo is already known by most of photographers. Even, in digital camera you have, there is a menu or feature for that. But, how to make your black & white photos great and have an impact?

Here are three easy ways to convert your colour images to black & white using photoshop elements, with:

- Hue/saturation method.
- Customisation method.

- Non-destructive method.


Plus:

- Top 10 tips for great black & white.

- Top shot: Tips to give your black & white photos impact.


Mengubah foto berwarna menjadi hitam putih adalah hal sudah diketahui secara umum di kalangan fotografer. Bahkan, di kamera digital yang Anda punya, mungkin sudah terdapat menu atau fasilitas yang dapat melakukan hal tersebut. Namun, bagaimana caranya agar foto hitam putih Anda terlihat menarik?

Anda akan mendapatkan tips tentang cara mengubah foto berwarna menjadi hitam putih menggunakan photoshop elements dengan 3 cara, yaitu:
- Metode Hue/saturation.
- Metode kustomisasi atau penyesuaian.
- Metode non-destruktif.

Selain itu Anda juga mendapatkan:
- 10 tips untuk foto hitam putih yang oke banget.
- Tips agar foto hitam putih Anda menarik perhatian.

Download:

http://rapidshare.com/files/165278314/Color_to_Black___White_Photos.pdf.html

Selasa, 18 November 2008

The Making of Robotic Frog: Photoshop Tutorial


Half robot, half frog. In this tutorial, I am going to show how I took a regular frog and opened him up to reveal a mechanical skeleton.


There are a number of tricks and techniques people use when making an image of this nature, but I am going to show how I created this image using only the very basic tools.


The same principles and process can be used on any animals, even humans, but I'm going to use a frog for my example because why not?


Have a nice try!


Setengah robot, setengah kodok. Pada tutorial ini, saya akan menunjukkan bagaimana seekor kodok saya "telanjangi dan kuliti" hingga terlihat tulang-belulang besi mekanisnya.

Ada beberapa trik dan teknik yang orang gunakan ketika membuat gambar seperti ini, tetapi saya akan menunjukkan bagaimana saya membuat gambar ini dengan hanya menggunakan tool yang amat dasar.

Prinsip dan proses yang sama dapat digunakan pada gambar hewan apa pun, bahkan manusia, namun saya hanya menggunakan kodok sebagai contohnya, mengapa tidak?

selamat mencoba!

Download:

http://rapidshare.com/files/164867810/The_Making_of_Robotic_Frog.pdf.html

Java Landz Logo

Salah satu perusahaan yang saya buatkan logonya adalah Java Landz, yang bergerak dalam bidang pengurusan sertifikat Liberia untuk awak kapal yang bekerja di kapal berbendera Liberia, baik officer maupun rating.

Java Landz adalah Authorized Liberian Filling Agent dengan nomor 56027 yang beroperasi sejak Juni 2000. Perusahaan ini memproses sertifikat Liberia secara online dengan menerapkan SEA SYSTEM (Seafarer’s Electronic Application) sehingga hasilnya lebih cepat dan akurat.

Adapun alamat Java Landz di Jl. Rawajati Timur VI No.16 Jakarta 12750 INDONESIA dengan nomor telepon 61-21 798 3957 & 61-21 791 995 54, Fax 61-21 791 995 54, dan E-mail jlandz@link.net.id.

Dalam mendesain logo Java Landz, terjadi beberapa perubahan dalam proses pemilihannya hingga terpilih desain sesuai dengan keinginan pihak Java Landz. Beberapa contoh desain yang dibuat dan diajukan dapat dilihat di bawah ini. Selain membuat logonya, saya juga membuatkan kartu nama, kop surat dan amplop, serta stempel perusahaan ini.



Senin, 17 November 2008

Easy Guide to Natural Portraits: Photography Tips

Persuade your friends. Bribe your kids. Perhaps even pluck up the courage to ask that attractive neighbour to step in front of your lens. Here we bring you the lowdown on lighting, posing, and perfecting your portraits. It’s easier than you think!

Content:

- Mastering the basic.

- Use window light.

- Location portraits.

- Making a home studio.

- 5 Essential finishing touches.


Easy Guide to Natural Portraits memberikan anda tips tentang dasar pemotretan seperti pose, komposisi, sudut pengambilan gambar, mencuplik (cropping), menggunakan cahaya lewat jendela, menggunakan reflector, dan memilih lokasi pemotretan.

Selain itu, diberikan juga tips untuk semakin mempercantik hasil foto dengan menyesuaikan kekontrasan foto, menghapus noda yang mengganggu, mengurangi intensitas bayangan, mempertajam mata, serta menghaluskan kulit.

Download:

http://rapidshare.com/files/164673017/Easy_Guide_to_Natural_Portraits.pdf.html


Minggu, 16 November 2008

Lighting A Giant Elephant: Photoshop Tutorial


If you're like me, every now and then you find yourself needing to insert a subject image into a background where the lighting between the two does't quite match. Your subject image may be flatly lit, while your background contains crisp shadows and highlights -- and if you don't correct the problem you run the risk of getting a load of critical comments.


Often times the wisest thing to do is to keep hunting for source images where the lighting does match. But sometimes you can effectively fix lighting problems and an example of how do to this can be seen in the giant elephant image named One Way Street.


This turorial gives you a technique for matching the lighting between a subject and its background.

Jika anda seperti saya, yang membutuhkan cara untuk memasukkan subjek gambar ke dalam suatu latar belakang di mana cahaya kedua gambar yang akan digabungkan tersebut tidak sepadan atau sama, bisa jadi salah satunya ada yang lebih terang atau lebih gelap dan sebagainya. Jika anda tidak bisa memecahkan masalah tersebut maka anda akan mendapatkan kritikan atas karya anda.

Tutorial ini memberikan anda teknik bagaimana menyepadankan cahaya antara subjek dan latar belakangnya.

Selamat mencoba!

download:

http://rapidshare.com/files/163657656/Lighting_A_Giant_Elephant.pdf.html

Senin, 10 November 2008

Logo Design: What I Made



Logo: A Distinctive symbol of a company, object, publication, person service, or idea.
---Adams & Morioka. Logo Design Workbook.

Logo adalah simbol tertentu dari sebuah perusahaan, objek, publikasi, layanan perorangan, atau ide. Logo adalah salah satu media untuk menyalurkan ide dan kreativitas. Mendesain logo adalah salah satu hal yang saya sukai. Dalam mendesain logo, saya belajar dari buku dan mengamati sekitar. Logo yang saya buat biasanya untuk pribadi, keluarga, teman, perkumpulan, lembaga, atau perusahaan.

Hasil karya saya tersebut ada yang bersifat komersial atau dibayar, tapi pada umumnya bersifat free alias gratisan, maklum aja kalo logo tersebut dibuat untuk kerabat atau teman dekat. Hal menarik buat saya dalam hal mendesain logo adalah prosesnya mirip dengan menyusun puisi (merangkai kata-kata) yang menyimpan pesan tersurat maupun tersirat. Dalam logo, hal itu diaplikasikan dalam bentuk gambar (image), baik yang berupa grafis atau huruf (font) maupun gabungan keduanya, yang dipadu dengan warna dalam komposisi yang apik. Di atas adalah beberapa contoh desain logo karya saya.


Minggu, 09 November 2008

Barack Obama, Ann, Saman & PPM Manajemen

Yes We Can! Jutaan penduduk dunia menjadi saksi sejarah baru Amerika. Untuk pertama kalinya seorang kulit hitam menjadi pemimpin negara adi kuasa.

Barack Hussein Obama II, secara meyakinkan memenangi ajang pemilihan presiden Amerika Serikat, berhasil mengungguli McCain dari Partai Republik. Kemenangan ini seakan menjadi jawaban atas keraguan banyak pihak, yang tidak yakin Barry akan menjadi orang nomor wahid di Negeri Paman Sam itu. Dengan slogan Yes We Can, Barry tidak sendiri, beserta jutaan warga Amerika Serikat lainnya saling bahu-membahu membawa perubahan tidak hanya bagi Amerika Serikat namun juga bagi dunia.

Tingkat antusiasme rakyat Amerika untuk mengikuti ajang pemilihan presiden kali ini juga menunjukkan peningkatan yang sangat mencolok. Ratusan orang menyemut di tiap tempat pemungutan suara, sungguh pemandangan yang tidak lazim. Biasanya hanya sedikit sekali orang Amerika yang mau meluangkan waktu untuk memilih presiden mereka, namun fenomena Barry telah menyihir warga Amerika, untuk ikut bersama-bersama mengusung perubahan, dan Barry dipercaya untuk memimpin angin perubahan tersebut.

Banyak kisah yang menceritakan kehidupan Barry kecil di Jakarta. Namun sedikit sekali yang menceritakan alasan mengapa ia harus berada di Jakarta. Keberadaan Barry di Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sosok Ann Dunham, mendiang ibunda Barry. Selama di Jakarta Ann Dunham yang biasa disapa Ibu Ann atau Miss Ann bekerja di PPM Manajemen yang pada saat itu masih bernama Lembaga Manajemen PPM. Ann Dunham bekerja sebagai Manajer untuk Program Komunikasi Bisnis. Pada saat itu Ibu Ann berduet dengan almarhum Bapak Anton Hilman yang kemudian menggantikan beliau, ketika Ibu Ann harus kembali ke Hawaii.


Ibu Barack Obama saat masih jadi pengajar di PPM Manajemen bersama Anton Hilman (LPPM) 1975.

Sosok Ann Dunham dikenal sebagai seorang Ibu yang ramah, dan kefasihan berbahasa Indonesia sangat membanggakan. Bapak Lulut Hadi mantan Karyawan PPM Manajemen mengatakan seringkali Ibu Ann mengajak Barry ke kantor, Ibu Ann juga kerap berbicara tentang keadaan keluarganya. Misalnya pernah beliau bercerita bagaimana ia mengajari Barry tentang kedisiplinan, maklum Barry kecil memang dikenal sebagai anak yang cerdas namun hiper aktif . Misalnya Barry tidak mau makan, maka Ibu Ann mengatakan pada Barry boleh ia tidak makan, asalkan jangan meninggalkan meja makan sebelum makananya habis, atau jika Barry telat bangun pagi, maka Ibu Ann membiarkan saja hingga akhirnya terbangun dengan sendirinya, tampaknya Ibu Ann sengaja, karena nanti Barry menjadi terlambat dan dihukum di sekolah, melalui cara ini Ibu Ann berharap semoga Barry belajar tentang disiplin dan konsekuensinya jika tidak berlaku disiplin.

IA cuma pegawai rendahan. Pekerjaannya saban pagi adalah menyiapkan proyektor dan LCD di ruang kelas PPM Institute of Management, di kawasan Menteng, Jakarta. Tapi Rabu siang pekan lalu, Saman, anggota staf bagian umum lembaga pendidikan itu, mendadak menjadi selebritas.

Saat Barack Obama disebut sebagai Presiden Amerika terpilih untuk periode 2009-2013 pada siang itu (atau Selasa malam di Chicago, Amerika Serikat), teman-teman sekantor Saman langsung menyerbunya. ”Selamat, Pak,” kata seseorang yang menyalaminya di lift. ”Kalau enggak ada Bapak, Obama tak akan jadi presiden,” ucap yang lain.
Obama bagi pria 58 tahun asal Gunung Kidul itu memang bukan nama yang asing. Ia bagian dari kehidupan masa lalu Saman. Saat itu, 38 tahun silam, Saman mendapat tugas dari ibu Obama, Stanley Ann Dunham, untuk ”mengikuti Barry ke mana pun dia pergi”. Barry adalah nama panggilan Obama kecil.

Keluarga Barry ketika itu belum lama pindah dari Jalan KH Ramli Nomor 16, Menteng Dalam, Jakarta, ke Jalan Taman Matraman Barat Nomor 22. Barry tinggal bersama Ann, Lolo Soetoro—ayah tirinya—dan adiknya, Maya Kassandra Soetoro, serta tiga pembantu yang lain. Lolo bekerja pada bagian topografi TNI Angkatan Darat, sebelum pada 1972 pindah kerja ke Union Oil, perusahaan minyak Amerika yang kelak berganti nama menjadi Unocal (terakhir Chevron).

Saman masih ingat pada 1970 itu ia kerap mengantar Barry ke Sekolah Dasar 01 Besuki (sekarang SD Menteng 1) menggunakan sepeda ontel. Ia bertugas mengantar bila Barry tak ikut mobil jemputan ibunya, yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris di PPM (yang waktu itu berlokasi) di Budi Kemuliaan, Jakarta. Di jalan itulah, atau saat bermain, teman-teman Barry kerap meledeknya dengan panggilan ”Negro, Negro”. Obama membalas ejekan itu dengan teriakan ”Huuu… kampungan!”
”Barry sudah mulai lancar berbahasa Indonesia dan sudah bisa bilang lu-gue,” ujar Saman kepada Tempo.

Obama bersekolah di Jakarta dari 1968 hingga akhir 1971. Ia belajar di SD Fransiskus Strada Asisi (sekarang SD Katolik Fransiskus Asisi) sejak 1968 hingga awal 1970. Selanjutnya, ia pindah ke SD 01 Besuki saat kelas III hingga kelas IV. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dasarnya di Hawaii.

Sebelum Obama berangkat ke sekolah, Ann biasanya memberinya tugas belajar. Tugas itu harus diselesaikan sebelum sang ibu pulang kerja. ”Kalau Barry tak menyelesaikan tugas yang diberikan ibunya, dia akan dikunci di dalam kamar,” kata Saman.
Saman pun mengingat suatu obrolan antara Obama dan Lolo Soetoro. ”Kamu besok mau jadi apa?” tanya Lolo. Obama menjawab, ”Ingin jadi PM.” Saman baru ngeh sekarang bahwa PM yang dimaksudkan Barry dulu adalah perdana menteri. ”Cita-citanya kesampaian,” kata Saman.

Saman, ”sang pengawal” Presiden Amerika, tak punya rencana hajatan saat Obama terpilih jadi presiden. Ia hanya warga jelata yang setiap hari naik sepeda motor dari rumahnya di Pulogebang, Jakarta Timur, ke kantornya untuk menyiapkan properti sekolah. Sudah sejak 1972 ia bekerja di sana. Ann-lah yang meminta PPM mempekerjakan Saman menjelang pulang ke Hawaii. Saman mengawali karier sebagai juru parkir dan masuk bagian yang ia tempati sekarang sejak 1975. Dunia Saman masih tak beranjak jauh dari mesin proyektor.

sumber: Purel Media PPM Manajemen & tempointeraktif 10 November 2008

Minggu, 26 Oktober 2008

Hello A S S Hole

After numerous rounds of "We don't even know if Osama is still alive,"
Osama himself decided to send George Bush a letter in his own handwriting to let him know he was still in the game.


Bush opened the letter and it contained a single line of Coded message:

370H-S S V-0773H


Bush was baffled, so he e-mailed it to Condoleezza Rice .

Condi and her aides had not a clue either, so they sent it to the FBI.

No one could solve it at the FBI so it went to the CIA, then to MI6 and Mossad.

Eventually they asked Pakistan Intelligence (ISI) for help.

Within a minute, ISI emailed the White House with this reply:

"Tell the President he's holding the message upside down."


"Hello A S S Hole"

Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW – Aisyah r.a.

Seperti diketahui bahwa sebagian orientalis yang membenci Islam dan ummat muslimin menyerang pribadi Rasulullah SAW dengan mempergunakan riwayat bahwa Aisyah r.a. dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka menuduh Rasulullah SAW seorang yang menikah dengan anak dibawah umur.

Ada 2 alasan yang dapat dikemukakan dalam hal ini. Pertama dengan asumsi hadits Aisyah berumur 9 tahun dapat dijadikan hujjah dan kedua jika hadits tentang umur Aisyah bermasalah. Jika kita mengasumsikan kehujjahan hadits umur Aisyah tidak bermasalah, jalan paling objektif melihat umur pernikahan Aisyah dengan Rasulullah SAW adalah dengan mengkaji sebab pernikahan dan analisis sosiologis budaya Arab saat itu.

Aisyah dipersunting oleh Rasulullah SAW berdasarkan perintah Allah melalui Wahyu dalam mimpi beliau. Rasulullah SAW mengisahkan mimpi beliau kepada Aisyah, “Aku melihatmu dalam mimpiku selama 3 malam, ketika itu datang bersamamu malaikat yang berkata, ‘Ini adalah istrimu.’ Lalu aku singkap tirai yang menyembunyikan wajahmu, lalu aku berkata sesungguhnya hal itu telah ditetapkan di sisi Allah.” (HR Bukhari Muslim)

Perlu dicatat, Aisyah juga merupakan istri Rasulullah SAW satu-satunya yang dipersunting di waktu gadis dan muda. Keadaan ini sangat penting untuk menginformasikan kepada ummat tentang berbagai aspek kehidupan keluarga yang membutuhkan arahan hukum dan suri tauladan Rasulullah SAW. Hal tidak bisa diinformasikan kecuali melalui orang terdekat yang serumah dengan beliau dan memiliki cukup waktu dan tenaga untuk mencatat dan mendakwahkan kembali kepada ummat. Adalah rahasia Ilahi memilih Aisyah untuk mengemban tugas ini. Menurut berbagai kajian, sepeninggal Rasulullah SAW, Aisyah mengisi hari-harinya dengan mengajarkan Al-Qur’an dan hadits di balik hijab bagi kaum laki-laki pada masanya.

Perlu ditambahkan juga usia pernikahan memang sangat relatif dari satu masyarakat ke masyarakat lain dan dari satu gadis ke gadis lain, demikian juga dari seorang pria ke pria lain. Untuk masyarakat perkotaan modern, usia pernikahan seorang wanita berkisar 20 hingga 25 tahun. Dua puluh lima tahun biasanya sudah dianggap terlambat dan puncaknya adalah 30, di atas 30 semakin berat seorang gadis melawan anggapan “gadis yang belum laku” atau “terlalu pilih-pilih alias jual mahal.”

Lain halnya dengan masyarakat pedesaan, sangat banyak gadis desa menikah tidak lama setelah lulus skolah dasar (SD). Saat itu, kebanyakan usianya berkisar antara 12 hingga 14 tahun. Boleh jadi masyarakat Arab Badui yang belum mengenal sekolah formal seperti saat ini tidak terlalu berbeda dari masyarakat pedesaan di Indonesia yang menikahkan putri-putrinya tidak lama setelah usia SD. Dari kualitas keilmuan dan kepandaiannya, Aisyah menunjukkan ia jauh lebih dewasa dari umurnya dalam keilmuan dan kepribadian.
Di samping alasan pertama tadi, ada baiknya kita lihat penelitian terhadap hadits Aisyah seperti berikut ini. Hadits mengenai umur Aisyah r.a. tatkala dinikahkan adalah problematis alias dha’if (lemah). Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam bin Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan Aisyah r.a. tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas. Itupun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam usia 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini, Ya’qub ibn Syaibah berkata, “Apa yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq. Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan oleh para perawi hadits bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut, ingatannya sangat menurun (Al-Maktabah Al-Athriyyah, jilid 4,, hal. 301). Alhasil, riwayat umur pernikahan Aisyah r.a. yang bersumber dari Hisyam ibn Urwah tertolak.

Untuk selanjutnya, terlebih dahulu dikemukakan beberapa peristiwa penting secara kronologis:

Pra 610 M : Zaman Jahiliyah
610 M : Permulaan wahyu turun
610 M : Abu Bakr r.a. masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Ummat Islam hijrah 1 ke Habasyah
616 M : Umar bin Khattab masuk Islam
620 M : Aisyah r.a. dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : Aisyah serumah sebagai suami istri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Al-Thabari (Al-Thabari, Tarikh al-Mamluk, Jilid 4 hal. 50. Beliau meninggal 922 M), keempat anak Abu Bakr r.a. dilahirkan oleh istrinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M. Jika Aisyah dinkahkan dalam umur 6 tahun, berarti Aisyah r.a. lahir tahun 613 M. Padahal menurut Thabari, keempat anak Abu Bakr r.a. lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum 610 M. Alhasil, berdasar atas Thabari, Aisyah r.a. tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610 M. Jadi, kalau Aisyah r.a. dinikahkan sebelum 620 M maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami istri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu, marilah kita menengok kepada kakak perempuan Aisyah r.a., yaitu Asmah.

Menurut Abd al-Rahman ibn Abi Zannad, “Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah r.a. (Al-Zahabi. Muassasah al-Risalah. Jilid 2 hal.289). Menurut Ibn Hajar al-Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Al-Asqalani. Taqrib al-Tahzib. Hal. 654). Artinya, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 H maka Asmah berumur 27 atau 28 tahun pada waktu hijrah sehingga Aisyah r.a. berumur (27 atau 28) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu hijrah. Dengan demikian, berarti Aisyah r.a. mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. Wallahu a’lamu bi al-shawab.

(Sumber: Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. Muhammad SAW: The Super Leader, Super Manager. Jakarta: ProLM Centre, 2007.)

Jumat, 24 Oktober 2008

Pelayanan Terbaik

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air di rumahnya. Kran itu selalu bocor sehingga dia khawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya, Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya. Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk.

Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman. Satu hari, setelah ditelpon Mr.Benz, pak tukang ledeng menghubungi mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng.

Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah kutak sana kutak sini, kranpun selesai diperbaiki dan pak tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya .

Sekitar 2 minggu setelah hari itu, si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah? Mr. Benz berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih
atas pelayanan pak tukang ledeng.

Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya? Ya, namanya Christopher L. Jr. Saat ini beliau adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relations di Mercedez Benz !

Jangan lupa dan aplikasikan dalam tingkah laku sehari hari :
1. Masukkan hanya informasi dan nasehat bergizi untuk otak kita . Jangan pernah memberinya sampah.
2. Jangan sampai rasa takut mengalahkan kita. Hadapi dia face to face!
3. Tersenyumlah dengan tulus hingga gigi kita terlihat dan Jadilah orang yang menyenangkan.
4. Selalu tambahkan keju dan pelayanan terbaik walaupun itu tidak diminta.

Rabu, 22 Oktober 2008

Cerita Lucu Dulu dan Kini

Mase Mase Basi
Pelayan Cewe: "Arigato go zai mas..."
Pemuda Playboy sok tahu: "Arigato go zai mbak..."

Sushi Tei, didengar oleh teman yang ingin menjadi orang-orangan sawah

Tapi gua yakin pasti enak!
Cowo #1: "Anjrit, gua suka banget ama sushi deh! Enak!"
Cowo #2: "Emang loe pernah nyoba sushi di mana aja?"
Cowo #1: "Belum pernah..."

Didengar oleh seseorang yang langsung mengasah pisau.

Jadi inget kisah temen kita anak FE95 juga, A**a:

A**a: Wah lu musti nyobain mie ayam Naripan, enak banget.
Teman yang antusias: Oh ya, lu mesen apaan emang?
A**a: Nasi Goreng.
...Lu kata mie ayamnya enak...

Like father, like son
Ibu: "Ketahuan ya kamu nonton VCD porno! Dapet dari mana kamu?"
Anak: "..."
Ibu: HEH! MAMA NANYA KAMU DAPET DARI MANA! DARI TEMEN KAMU?"
Anak: "... Itu aku nemu di lemari Papa, Ma..."

Didengar oleh kakak yang langsung pura-pura tidak mendengar.

Itu mah sekali jepret langsung lari
Pembeli rese: "Mas,ada kamera paranoid ga?"
Penjaga bingung: "Hah?"
Pembeli rese: (nada sok tau) "Itu yg sekali jepret langsung jadi..."

Studio Foto, didengar oleh wanita yang membayangkan ekspresi kamera ketakutan.

Gak bisa diusahain, mas?
Internet addict: "Mas, di sini ada hotspot-nya gak?"
Pelayan: "Kebetulan restoran kami hanya menyediakan makanan Indonesia dengan penyajian standard, mbak."

Restoran di Kemang, didengar oleh seseorang yang hampir menelan sendok.

Maunya biar murah
Ibu: "Mas mo cari hape donk"
Penjaga Counter: "Cari yang kayak gimana, Bu?"
Ibu: "Yang butut mas "
Penjaga Counter: "Hape second maksudnya?"
Ibu: "Bukaaaaan, yang butut."
Penjaga Counter: "Yah Bu, kita jualnya masih kondisi bagus walaupun second juga, yang butut kita ga jual!"
Ibu: (Agak keras) "Ah masa ga jual sih, dimana-mana kan banyak. Kalo ga ada butut masukin lagunya gimana?"
Penjaga Counter: "Hah? (bengong)..Itu bluetooth, Ibu!" (Sambil mesem-mesem sendiri)

Pertokoan Roxy, didengar oleh anak yang ingin mengambil langkah seribu.

Yakin gak mau minyak tanah?
Pegawai SPBU: "mau isi apa pak? premium atau pertamax?"
Lelaki Yakin: "Ih engga, saya mah bensin aja!"

Didengar satu SPBU yang langsung maklum kalo orang itu bawa mobil pinjeman.

Kita dulu terpisah jauh! (Termehek-mehek)
SPG menawarkan ke lelaki: "Kak, Giordano kak..."
Lelaki berjalan beberapa langkah, tiba-tiba berbalik dan berteriak: "Adeeee... kamu ingat aku?? Aku kakakmu!"

Mal di Jakarta, didengar oleh teman yang kabur malu.

Kalo sinyalnya menipis mungkin namanya berubah
Nyokap: "Ini hape ibu ada G-String-nya ngga?"
Anak: (bengong, berharap salah denger) "Hah?"
Nyokap: "Ini Nokia 3300 ibu ada G-String-nya apa ngga?"
Anak: (masih bengong dan masih berharap salah denger) "G-String?"
Nyokap: "Iya. Itu lho, yang kalo nelepon kita bisa liat muka orang yang teleponan sama kita."
Anak: "Yaoloh! 3G?"
Nyokap: "Nah itu dia. Emang tadi ibu ngomongnya apa?"

Didengar oleh anak yang sempat takut ibunya mulai bercerita tentang kumbang dan bunga.

Kisah yang mirip gue alamin:
Apa arti sebuah nama

Tante gue: Ya udah titip ke mbak Anu lewat Emil
Gue: Emil? Siapa tuh?
Tante gue: Yang itu tuh yang diketik ketik.
Gue: Imel maksudnya?! Yaoloh...
Tante gue: Ya gitu deh, emil imel mirip kan?

Keseringan ke PP

Di sebuah toko handphone di Roxy
Enci: Adanya yang ori kak, mau?
Gue: hah, Oriental? mau deh.
Enci: Original kak....

Tambah satu kilo, saya lapar
Pembeli: "Mas, beli paku tembok..."
Penjual: "Berapa?"
Pembeli: "Setengah kilo aja..."
Penjual: "Dibungkus?"
Pembeli: (dengan wajah kesal) "Gak! Makan sini!"

Toko bangunan Bekasi, didengar pelanggan yang ingin menyediakan sambal.

Jauh bener ya?
Office boy baru menyerahkan fotokopian: "Ini bos, sudah"
Art director: "Lha, aslinya mana?"
Office boy baru: "Wonosari, Bos."

Kebon Jeruk, didengar art director yang langsung ingin membelikan tiket mudik.

Kisah yang sama di photocopybawah tangga gedung A, tahun 2001

Mantan: Mas semuanya berapa?
Tukang Fotokopi: Seribu limaratus mbak (sambil ngasih fotokopian)
Mantan: Aslinya mana mas?
Tukang Fotokopi: Mojokerto mbak. (sambil senyum ramah)
Mantan: ??????

Gue cuman bisa ngacir ke arah papan BOE nahan ketawa.

Semua terkontrol deh!
Bos: "Udah belasan kali nih gua bolak-balik sama report lo nggak beres-beres. Yang ini final ya..."
Karyawan: "Tenang aja, yang ini final... dijamin nggak keliru-keliru lagi"
Bos: "Makanya, control di file-nya dibikin yang bener, jangan cuman dibikin pajangan. Kamu tahu kan apa gunanya control?"
Karyawan: "Tahu bos... (pelan) buat kencring kan..."

Didengar karyawan yang langsung sakit perut.
Jadi inget anak 98 yang namanya (tertera di absen, tapi ngga jd masuk FEUI): Titrit.
Saudara dia mungkin namanya Kontrol dan Mekri.

Ya, bisa aja sih terjadi itu
Oknum #1: "Hari Jumat elo dateng gak ke rumah X?"
Oknum #2: "Hah? Emangnya ada apa sih?"
Oknum #1: "Lha di fesbuk ada getu invitation-nya. .. BarBuk di rumah X!!"
Oknum #2: "BARBUK...?"
Oknum #1: "Buka Bersama, dudulz! Eh... (Terdiam sesaat) BARBUK... (Diam lagi, mulai menyadari ketololan..) BUKBAR deng!" (ngikik malu-malu bodoh)

Senayan City, didengar oleh teman yang mulai berhati-hati dalam semua tindakannya.

Arrrgh... Saya hanya mau menyelaaaaa!
Anak 12 tahun mengejek sepupunya: "Ah, dasar bokek loe!"
Sepupu 8 tahun: (muka polos) "Bokek artinya apa sih?"
Anak 12 tahun: "Payah, masa bokek aja gak tau... Gak gaul loe!"
Sepupu 8 tahun: (masih polos) "Gak gaul artinya apa sih?"

Didengar tante yang langsung gemes mendengar keponakannya.

Pepsi Susu
Pelayan : Minum apa mas?
GW : Sprite aja mbak satu.
Pelayan : Pake es mas?
GW : Ya iya mbak. Kalo nggak pake S kan namanya PRITE

Kisah yang sama di FEUI, menurut gue lebih original jaman di kantin lama:

T**s: Mas! Pepsi Susunya satu!
Tukang Minum: Pake Es ngga?
T**s: Kalo ngga pake es Pepi UU dong!

Pas kebetulan diprit ama polisi.... (karena make motor boncengan bertiga)
POLISI: "Maaf mas, kenapa boncengan sampe 3 orang?"
Korban : "Sebab kalo ber -4 enggak cukup pak...(dengan nada enteng... dan lempeng)"
POLISI: ...?

sumber: emil (itu lho yang diketik-ketik)

Rabu, 15 Oktober 2008

How Wall Street Works

Once upon a time, in a village, a man appeared and announced to the villagers that he would buy monkeys for $10 each.

The villagers, seeing that there were many monkeys around, went out to the forest and started catching them.

The man bought thousands at $10 and as the supply started to diminish, the villagers stopped their effort.

He further announced that he would now pay $20 for a monkey. This renewed the efforts of the villagers and they started catching monkeys again.

Soon the supply diminished even further and people started going back to their farms.

The offer increased to $25 each, and the supply of monkeys became so small that it was an effort to even find a monkey, let alone catch one.

The man now announced that he would buy monkeys at $50! However, since he had to go to the city on some business, his assistant would now buy on behalf of him.

In the absence of the man, the assistant told the villagers, "Look at all these monkey in the big cage that the man has collected. I will sell them to you at $35, and when the man returns from the city, you can sell them to him for $50 each."

The villagers rounded up all their savings and bought all the monkeys.

They never saw the man or his assistant again, only monkeys everywhere!

Now you have a better understanding of how Wall Street Works!


Kamis, 25 September 2008

Fakta 5 Tahun Sebelum dan Sesudah Menikah

Beginilah ungkapan pada saat pasangan yang baru saja menikah

Cowok : Akhirnya aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama.

Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi.

Cowok : Tentu tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu.

Cewek : Apakah kau mencintaiku?

Cowok : Tentu! Selamanya akan tetap begitu.

Cewek : Apakah kau pernah selingkuh?!

Cowok : Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu.

Cewek : Maukah kau menciumku?

Cowok : Ya!

Cewek : Sayangku.

Namun, setelah 5 tahun menikah. Beginilah biasanya pasangan akan berkomunikasi.

Silakan BACA DARI BAWAH KE ATAS.

Rabu, 24 September 2008

Alasan mengapa mahasiswa tidak lulus




Jika saya lihat dari hitungan hari (baca: alasan) ini, sebenarnya bukan salah sang mahasiswa bila ia tidak lulus ujian, karena belajar pun ia tidak sempat…

Tahukah anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa… Mari kita hitung!

Hari Minggu
52 hari dalam setahun. Anda pasti tahu bahwa hari minggu itu adalah hari istirahat. Hari tersisa tinggal 313.

Hari Libur (Nasional maupun internasional)
Kurang lebih terdapat 13 hari libur dalam setahun, misalnya tahun baru, natal, dsb… Hari tersisa tinggal 300.

Libur Kuliah
Jelas semua mahasiswa akan libur dan tidak akan kuliah. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.

Hari tersisa tinggal 240.
Tidur Yang paling baik adalah 8 jam sehari untuk kesehatan, jadi 120 hari terpakai. Hari tersisa tinggal 120.

Beribadah
Paling tidak 1 sampai 2 jam perhari kita beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 95.

Bermain
Hal yang paling baik untuk kesegaran dan kesehatan adalah bermain. Paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari tersisa tinggal 80.

Makan
Sekurang-kurangnya selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan atau minum, hilang lagi 30 hari. Hari tersisa tinggal 50

Berbicara
Jangan lupakan, bahwa manusia adalah mahluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain. Kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 hari terpakai lagi. Hari tersisa tinggal 35.

Sakit
Kitapun bisa sakit, baik ringan maupun berat. Itupun `kalau’ sakit, paling tidak 5 hari dalam setahun sudah cukup mewakili. Hari tersisa tinggal 30.

Ujian
Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester. Berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian. Hari tersisa tinggal 6.

Refreshing
Untuk menyegarkan pikiran, refreshing itu perlu. Nonton dan jalan-jalan paling tidak menghabiskan waktu 5 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 1.

Satu hari yang sisa itu khan HARI ULANG TAHUN….!!!
Masa’ harus belajar, sih?

Selasa, 16 September 2008

Kaca Spion Andy F Noya

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta. Tapi, suatu hari ada kerinduan dan dorongan yang luar biasa untuk ke sana. Bukan untuk baca buku, melainkan makan gado-gado di luar pagar perpustakaan. Gado-gado yang dulu selalu membuat saya ngiler. Namun, baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado yang masuk ke mulut jauh dari bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang dulu ingin saya jilat sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahal ini gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama. Penjualnya juga masih sama. Tapi mengapa rasanya jauh berbeda?

Malamnya, soal gado-gado itu saya ceritakan kepada istri. Bukan soal rasanya yang mengecewakan, tetapi ada hal lain yang membuat saya gundah. Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu mampir ke perpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit saya. Selain karena harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib yang tidak mampu saya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya merasa begitu bahagia. Biasanya satu sampai dua jam saya di sana. Jika masih ada waktu, saya melahap buku-buku yang saya minati. Bau harum buku, terutama buku baru, sungguh membuat pikiran terang dan hati riang.

Sebelum meninggalkan perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado di sudut jalan, di luar pagar. Kain penutupnya khas, warna hitam. Menurut saya, waktu itu, inilah gado-gado paling enak seantero Jakarta. Harganya Rp 500 sepiring sudah termasuk lontong. Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada uang lebih, saya pasti nambah satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Drop out dari kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan Siapa Orang Indonesia . Kemudian pindah menjadi reporter di Harian Bisnis Indonesia. Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA. Karir saya terus meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media Indonesia dan Metro TV.

Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di sudut jalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya menjadi gundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan kegundahan tersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi menjadi diri saya sendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu hari kelak saya punya penghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan punya rumah sendiri, saya tidak ingin berubah. Saya tidak ingin menjadi sombong karenanya. Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya ..

Sejak kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan menjadi trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola. Sepeda milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion mobil itu patah. Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer saya tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang sebenarnya sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi mobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadi kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma enam kali empat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di mana saya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu.

Tak lama kemudian, saya mendengar keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobil datang. Dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinya dia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya. Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spion mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang senilai itu,pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang mengandalkan penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktuitu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu. Dalam sebulan, order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tapi lebih sering cuma satu. Dengan penghasilan dari menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dan saya - harus bisa bertahan hidup sebulan.

Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiap akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang. Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uang untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan.

Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spion mobil baginya? Tidakkah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi? Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba.

Saya benci pemilik mobil itu.
Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal.
Saya benci orang kaya.

Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobil mewah. Bahkan
anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya. Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya. Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan. Pada saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benang gelasannya saya bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasil melakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan. Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya di dalam mobil mewah. Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal jahat. Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka tidak punya hati nurani.

Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa kuliah begitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu tidak enak di lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah berubah.

Hal yang sangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan kepada istri. Dia hanya tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa bersalah. Kalau gado-gado langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu karena sekarang kamu sudah pernah merasakan berbagai jenis makanan.. Dulu mungkin kamu hanya bisa makan gado-gado di pinggir jalan. Sekarang, apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yang enak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat saya tetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan, "Kamu berhak untuk itu.. Sebab kamu sudah bekerja keras." Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaan bersalah itu. Sama sulitnyadengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwa tidak semua orang kaya itu jahat.

Dengan karir yang terus meningkat dan gaji yang saya terima, ada ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan saya tidak lagi sensisitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado yang berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi sayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong. Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak sensitif. Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca spionnya saya tabrak. Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalam kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian.

Salah satunya ketika mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang dibonceng terjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang, sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat dan mendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketika menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh. Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain karena terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok. Hanya dalam sekian detik bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion. Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung. Sang ibu, yang lecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maaf atas keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia berusaha meluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi. Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi.

Hati yang panas segera luluh. Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya. Saya tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu. Apalah artinya mobil yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul. Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan begitu saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang itu saya tidak ingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti yang pernah saya rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidup yang pahit.

Minggu, 14 September 2008

Buat yg mo keluar dari pekerjaan




Alkisah ada seorang engineer bernama Prayitno,ST yg bekerja di pabrik manufaktur elektronik Jepang, ni orang baru aja lolos tes perusahaan BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign, berikut ini perdebatannya dengan manajernya (kita singkat aja ya, manajer = M, dan prayitno = P)

M = edan kowe yo prayitno, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality kamu?
P = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yang nyuruh karyawannya lembur melebihi aturan pemerintah ampe sakit tapi tunjangan kesehatan gak full

M = sebenernya mau kamu apa? dimana-mana kerja itu sama. Saya udah menjalani 2 company sebelum ini
P = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak, wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho.... ya saya pilih yang rewardnya lebih

M = yang bener itu kerja bener dulu baru naik gaji, bukan gaji naik dulu baru kerja bener.
P = kerjanya sama-sama bener, tapi yang satu ngasih gaji lebih tinggi, ya saya pilih yang lebih tho pak.

M = kenapa kamu gak mencoba profesional di sini aja, kalo alasannya reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu bertahan
P = kenapa saya harus nunggu, kalo ada company yang nawarin itu sekarang?

M = tapi sayang sekali, saya pandang kamu yang paling berpotensi di antara yang lain
P = bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yang resign sebelum saya

M = tidak, ini serius, kamu memiliki potensi besar, di sini kamu bisa sukses! daripada kamu memulai lagi dari bawah di company lain yang belum ketauan ntar di sana kamu bakal sukses ato gak
P = di sini juga sama aja. saya belum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama-sama gak ketauan, tapi yang satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik donk!

M = maksud kamu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala-galanya
P = kalo emang begitu, ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

M = Kita kan tidak hanya mengejar uang. Kalo orientasi kamu hanya uang, kamu hanya mengejar "live". No difference with kambing, Bekerja hanya untuk bertahan hidup, Kamu itu engineer! harus berorientasi pada yang lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri
P = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari orientasi "live" kalo tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa skarang ada company yang nawarin itu, salary yang membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang "live existency". So, boleh dunk saya ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya.

M = prayitno.... kalo kamu ngejar yg lebih baik, gak akan abis-abis.... selalu ada yang lebih baik. saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu
P = emang gak bakal abis pak.... karena itu, ngapain saya abisin di sini? mending saya terus- terusan dapet yang lebih baik ampe brenti karena cape. lagian Bapak juga nyatanya bisa brenti khan?

M = inilah yg membuat bangsa kita gak maju-maju. Oportunis. Orang jepang maju karena loyal
P = loyalitas tu kata-kata pembenaran buat ngegaji orang di bawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri-istri mereka harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yang hilang untuk anak-anaknya karena bokapnya lebih cinta kerja daripada mereka. Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling gak romantis. Cewe bawa tas berat aja dicuekin

M = tapi dimana responsibility kamu?
P = responsibility tu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas awal2 masuk di sini, tapi kata-kata itulah yang dijadikan pembenaran untuk menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yang jelas-jelas merupakan percepatan uang masuk ke kantong pemilik saham. Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama? keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yang Diatas.

M = kamu kurang bersyukur, masih banyak orang yang susah dapet kerjaan
P = saya dah diterima Pak, itu rejeki dari Yang Diatas, Kalo gak saya ambil, itu yang namanya gak bersyukur. Yang Diatas itu tau kebutuhan kita. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yang Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang pengangguran yang akan menggantikan posisi saya di sini setelah resign

M = EDAN KOWE PRAYITNOOOOO! kalo gitu aku ikut kamu resign.

P = Ngga bisa pak.... kowe wis tuwo. Cuma bisa nunggu pensiun.

NB:
1. Biar bisa adu argumen sama atasan / HR wkt mau resign......
2. Biar bisa kasih argumen lain kalo ada karyawan yang mo resign.....

(Mohon maaf bagi yg namanya Prayitno)

Sumber : Ga tau dari mana

Jumat, 12 September 2008

Assalamu 'alaikum,


Bismillahi arRahman arRahim,

Hari ini, Jum'at 12 September 2008 di bulan Ramadhan, saya mulai goblog karena selama ini belum pernah memiliki dan menggunakannya. Saya membuat blog dilatarbelakangi hal yang terjadi di kantor, dimana para staf profesional minta dibuatkan pelatihan tentang blog selama Ramadhan ini. Teman s aya yang ditunjuk untuk bisa melatih mereka menolak dengan alasan bahwa membuat blog itu sangat mudah dan tidak "pantas" untuk dibuatkan pelatihannya. Beliau mengirimkan e-mail yang berisi e-book tentang blog dan meminta para staf tersebut belajar dari sana. Saya belum paham benar tentang blog dan tidak punya blog (kasian deh masih gaptek) oleh karenanya mencari tahu lewat internet dan bertanya pada teman kantor.

Alhamdulillah, pada hari ini saya sudah punya blog sendiri dan akan saya manfaatkan blog ini sebaik mungkin agar dapat memberi manfaat bagi banyak orang.

Wassalamu 'alaikum,

angk@